Cari Blog Ini

Rabu, 06 Desember 2023

Kontruksi Rumah Sederhana

 Kontruksi Rumah Sederhana


*Beton

    Campuran beton terdiri dari 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil : 0,5 air

    



    Ukuran kerikil yang baik maksimum 20 mm dengan gradasi yang baik


*Mortar
    Campuran volume mortar memiliki perbandingan 1 semen : 4 pasir bersih : air secukupnya. Pasir yang dipergunakan sebaiknya tidak mengandung lumpur kaena lumpur dapat mengganggu ikatan dengan semen.
    Bahan dasar mortar:
                      
    Proses Mencampur:
Hasil campuran yang baik bilamana kekentalan cukup (tidak terlalu encer dan tidak terlalu keras/kental).



*Batu Pondasi
    Pondasi terbuat dari batu kali atau batu gunung yang keras dan memiliki banyak sudut agar ikatan dengan mortar menjadi kuat.

*Batu Bata
    Batu bata yang digunakan harus memenuhi syarat:
1) Bagian tepi lurus dan tajam;
2) Tidak banyak retakan;
3) Tidak mudah patah; dan
4) Dimensi tidak terlalu kecil dan seragam.
Selain itu, batu bata yang baik akan bersuara lebih denting ketika dipukulkan
satu sama lain.


    Ukuran batu bata
    



*Kayu
    Kayu yang digunakan harus berkualitas baik dengan ciri-ciri:
1) Keras,
2) Kering,
3) Berwarna gelap,
4) Tidak ada retak, dan
5) Lurus.

*Struktur Utama

    Struktur utama bangunan rumah tinggal tunggal terdiri dari:
a. pondasi;
b. balok pengikat/sloof;
c. kolom;
d. balok keliling/ring; dan
e. struktur atap.

*Pondasi
    


*Balok Pengikat/Sloof
    Balok pengikat/sloof memiliki spesifikasi sebagai berikut:
a) Ukuran balok pengikat/sloof 15 x 20 cm;
b) Diameter tulangan utama 10 mm;
c) Diameter tulangan begel 8 mm;
d) Jarak antar tulangan begel 15 cm; dan
e) Tebal selimut beton dari sisi terluar begel 15 mm.


*Kolom
    Kolom memiliki spesifikasi sebagai berikut:
a) Ukuran kolom 15 x 15 cm,
b) Diameter tulangan utama baja 10 mm,
c) Diameter tulangan begel baja 8 mm,
d) Jarak antar tulangan begel 15 cm, dan
e) Tebal selimut beton dari sisi terluar begel 15 mm.


*Balok Keliling/Ring
    Balok keliling/ring memiliki spesifikasi sebagai berikut:
a) Ukuran balok keliling/ring 12 x 15 cm;
b) Diameter tulangan utama baja 10 mm;
c) Diameter tulangan begel baja 8 mm;
d) Jarak antar tulangan begel 15 cm; dan
e) Tebal selimut beton dari sisi terluar begel 15 mm.
Pemasangan bagian ujung tulangan begel pada balok pengikat/sloof, kolom, dan balok keliling/ring harus ditekuk paling sedikit 5 cm dengan sudut 135° untuk memperkuat ikatan dengan tulangan utama.


*Struktur Atap : Kuda-kuda Kayu
    Kuda-kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang paling panjang sekitar 12 m.


Ikatan antar batang pada kuda-kuda kayu diperkuat dengan plat baja dengan ketebalan 4 mm dan lebar 40 mm atau papan dengan ketebalan 20 mm dan lebar 100 mm.





 
*Struktur Atap : Gunung-Gunung/Ampig
    Bingkai gunung-gunung/ampig terbuat dari beton bertulang dengan
spesifikasi sebagai berikut:
1) Ukuran bingkai 15 x 12 cm;
2) Tulangan utama dengan diameter 10 mm;
3) Tulangan begel dengan diameter 8 mm; dan d) tebal selimut
beton 10mm.
Gunung-gunung/ampig terbuat dari susunan bata yang
direkatkan dengan campuran mortar (perbandingan 1 semen : 4 pasir
: air secukupnya) dan diplaster. Penggunaan bahan yang ringan
seperti papan dan Glassfibre Reinforced Cement (GRC) juga
dianjurkan untuk meminimalkan dampak apabila gununggunung/
ampig roboh pada saat terjadi gempa.





*Struktur Atap : Ikatan Angin
    Ikatan angin berfungsi sebagai pengikat antar kuda-kuda kayu, antar gunung-gunung/ampig, atau antara kuda-kuda kayu dengan gunung-gunung/ampig agar berdiri tegak, kokoh, dan sejajar

Ikatan Angin Sebagai Pengikat Antar Kuda-kuda Kayu

Ikatan Angin Sebagai Pengikat Antar Gunung-gunung/Ampig


Ikatan Angin Antara Kuda-kuda Kayu dengan Gunung-gunung/Ampig

Pertemuan Antara Ikatan dengan Gunung-gunung/Ampig

Detail Pertemuan Antara Ikatan Angin dengan Gunung-gunung /Ampig


Detail Pertemuan Antara Ikatan Angin dengan Gunung-Gunung/Ampig


*Struktur Atap : Dinding
    Dinding berfungsi sebagai pembatas dan tidak menopang beban. Dinding terbuat dari pasangan batu bata yang direkatkan oleh spesi/siar dengan perbandingan campuran 1 semen : 4 pasir : air secukupnya. Luas dinding maksimal adalah 9 m2 sehingga jarak palling jauh antar kolom adalah 3 m.
    
Detail Dinding

Proses Pemasangan Batu Bata Untuk Dinding.


Untuk menambah kekuatan, dinding diplaster dengan campuran mortar (perbandingan campuran 1 semen : 4 pasir : air secukupnya) ketebalan 2 cm.

Luas Maksimum Dinding dan Jarak Maksimum Antar Kolom



*Struktur Atap : Hubungan Antar Elemen Struktur
    Seluruh elemen struktur bangunan tahan gempa harus menjadi satu kesatuan sehingga beban dapat ditanggung dan disalurkan secara proporsional. Struktur bangunan juga harus bersifat daktail/elastis sehingga dapat bertahan apabila mengalami perubahan bentuk pada saat terjadi bencana gempa.
Hubungan antar elemen struktur bangunan rumah tinggal tunggal tahan gempa terdiri dari:
1) Hubungan antara pondasi dengan balok pengikat/sloof;
2) Hubungan antara balok pengikat/sloof dengan kolom;
3) Hubungan antara kolom dengan dinding;
4) Hubungan antara kolom dengan balok keliling/ring;
5) Hubungan antara balok keliling/ring dengan kuda-kuda kayu; dan
6) Angkur gunung-gunung.

    Hubungan Antara Pondasi dengan Balok Pengikat/Sloof.
Untuk menghubungkan pondasi ke balok pengikat/sloof ditanam angkur besi dengan jarak paling jauh tiap angkur adalah 1 m.

Hubungan Antara Pondasi dengan Balok Pengikat/Sloof

Hubungan Antara Balok Pengikat/Sloof dengan Kolom
    Pada hubungan antara balok pengikat/sloof dengan kolom, tulangan kolom diteruskan dan dibengkokkan ke dalam balok pengikat/sloof dengan ‘panjang lewatan’ paling pendek 40 x diameter tulangan atau 40 cm (40 dikali 10 mm).
Hubungan Antara Tulangan Balok Pengikat/Sloof dengan Tulangan Kolom

Detail Hubungan Balok Pengikat/Sloof dengan Kolom

Hubungan Antara Kolom dengan Dinding
    Antara kolom dan dinding dihubungkan dengan pemberian angkur setiap 6 lapis bata. Penggunaan angkur dengan diameter 10 mm dan panjang minimal 40 cm.
Hubungan Antara Kolom dengan Dinding


Pemasangan Angkur Besi Sebagai Pengikat Antara Kolom dengan Dinding Pada Sudut Bangunan


Hubungan Antara Kolom dengan Balok Keliling/Ring
    Pada hubungan antara kolom dengan balok keliling/ring, tulangan kolom diteruskan dan dibengkokkan ke dalam balok keliling/ring dengan ‘panjang lewatan’ paling pendek 40 x diameter tulangan atau 40 cm (40 dikali 10 mm).
Hubungan Anatar Kolom dengan Balok Keliling/Ring

Tulangan Kolom Yang Akan Dibengkokkan Ke Dalam Balok Keliling/Ring

Hubungan Antara Balok Keliling/Ring dengan Kuda-Kuda Kayu
    Pengikatan kuda-kuda pada balok keliling/ring dilakukan dengan menanam angkur atau baut dengan diameter paling kecil 10 mm.
Hubungan Antara Balok Keliling/Ring dengan Kuda-Kuda Kayu

Pengikatan kuda-kuda pada balok keliling/ring dapat juga dapat dilakukan dengan cara menanam angkur besi ke dalam balok keliling/ring kemudian angkur diputar menggunakan pipa besi.

Pengikatan Kuda-Kuda Kayu Pada Balok Keliling/Ring Menggunakan Angkur


Angkur Gunung-Gunung
    Dalam pasangan bata pada gunung-gunung diberi angkur setiap 6 lapis bata. Penggunaan angkur dengan diameter paling kecil 10 mm dan panjang minimal 40 cm.

*Pengecoran Beton
    Pengecoran beton baik pada kolom maupun balok harusmemperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Pastikan cetakan/bekisting benar-benar rapat dan kuat/kokoh;
b) pada pengecoran kolom dilakukan secara bertahap setiap 1 m;
c) pada saat pengecoran harus dipastikan adukan di dalam cetakan padat dan tidak berongga untuk menghindari ada bagian yang keropos;
d) pelepasan cetakan/bekisting paling sedikit 3 hari setelah pengecoran.
Untuk mempermudah pelepasan cetakan/bekisting dapat menggunakan minyak yang dilumurkan ke permukaan cetakan/bekisting.


Pemasangan Cetakan/Bekisting untuk Kolom

*Pengecoran Kolom
    Pengecoran kolom dilakukan secara bertahap setiap tinggi 1 m.
Pemadatan Beton dengan Memukul-mukul Cetakan/Bekisting dan Campuran Beton Dirojok Menggunakan Besi atau Bambu


*Pengecoran Balok
    Pada pengecoran balok keliling/ring, tulangan dirangkai di atas dinding. Cetakan/bekisting pada balok yang menggantung harus diberi penyangga di bawahnya menggunakan kayu atau bamboo yang kuat menahan beban campuran beton. Untuk balok yang menumpu pada dinding, cetakan/bekisting dapat dilepas setelah 3 hari, sedangkan untuk balok yang menggantung baru dapat dilepas setelah 14 hari.

Perakitan tulangan balok



Perangkaian Tulangan Balok Keliling/Ring di Atas Dinding


Urutan Pengecoran Balok Keliling/Ring




























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEWS

HTR52 Fifth Wheel Coupling

Fifth Wheel Coupling HTR52 -   Brand : HTR - Type : 52-M (Mechanical Lubricating) - Aplication : All Off Road Tractors Head, Trailer - Oscil...